Minggu, 30 April 2017

PENGERTIAN UANG



BAB II
PEMBAHASAN


2.1         Pengertian Uang
Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang penting.Dengan adanya uang kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar.Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan.Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang.Apakah yang dimaksud dengn uang itu?Setelah membaca uraian diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu; pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional dan modern.
1.      Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut uang barang.
2.      Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang.[1]
Pengertian uang menurut para ahli;
·         RJ. Thomas mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang denga mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya, dan untuk pembyaran utang.
·         Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.
·         A.C Piguo dalam bukunya “The Veil Of Money” yang dimaksud uang adalah alat tukar.
 Untuk mengetahui lebih dalam tentang uang mari kita lihat penejelasan tentang sejarah uang.

2.2         Sejarah Uang
Sebelum uang ditemukan dan digunakan sebagai alat tukar, perdagangan dilakukan melalui sistem tukar menukar atau barter. Untuk melakukan barter, dalam sejarahya haruslah memenuhi syarat double coincidence of wants atau kebutuhan yang timbul bersama sama. Syarat ini tentu saja mengimplikasikan bahwa kebutuhan haruslah dalam jumlah yang terbatas dan sedikit saja.
Dengan demikian banyaknya kebutuhan manusia, syarat ini semakin sulitdipenuhi sehingga mendorong orang untukmenemukan suatu komoditas yang dapat digunakan masyarakat banyak sebagai alat barter.
Penggunaan alat tukar pengganti barang yang selanjutnya disebut uang membuat seseorang menjual barang yang dimilikinya tanpa adanya syarat.Dengan uang yang diperolehnya, orang dapat menukarkan dengan barang yang mereka butuhkan.Dalam sejarah uang, dijelaskan bahwa uang pernah dalam bentuk emas dan perak.Keterbatasan kedua logam tersebut menjadi kelebihannya sehingga harganya tetap stabil dan tinggi, disukai banyak orang dalam masyarakat serta diterima secara umum serta tidak mudah rusak dan dapat dipecah menjadi satuan yang lebih kecil.
Pada awal penggunaan emas dan perak sebagai alat tukar (uang), digunakan dalam bentuk cair.Hal ini cukup merepotkan karena membutuhkan timbangan.Kemudian, kesulitan tersebut diatasi dengan diperkenalkannya sistem uang koin atau uang logam.Dalam uang logam tersebut dicantumkan nilai koin tersebut yang disebut dengan nilai nominal.
Uniknya, dalam sejarah uang, berbeda dengan uang masa kini. Uang logam seperti emas dan perak memiliki nilai nominal yang sama dengan nilai intristik.
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusahamemenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuatpakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Apa yang dimaksud dengan uang ?Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum. Karena uang mempunyai sejarah yang panjang dan menarik, maka kita akan mulai dengan deskripsi evolusi uang. Samuelson (2004:238) mengungkapkan pengalaman berikut :Beberapa tahun lalu, Mademoiselle Zeile, seorang penyanyi dari Theatre Lyrique di Paris, melalukan konser di Society Island. Sebagai pertukaran dari Norma menerima sepertiga dari pemasukan. Ketika dihitung, bagiannya terdiri dari 3 babi, 23 kalkun, 44 ayam, 5000 kelapa, selain sejumlah ternak dan sayuran ini akan bernilai 4000 franc, yang berarti jumlah yang banyak untuk pembayaran lima lagu. Tetapi karena di Society Island uang merupakan barang langka dan karena Mademoiselle tidak dapat mengkonsumsi bagian yang diterimanya tersebut seorang diri, maka ia perlu untuk segera memberi makannya dengan buah-buahan tersebut.
            Contoh ini menggambarkan barter, yang meliputi pertukaran barang dengan barang. Pertukaran melalui barter kontras dengan pertukaran dengan uang karena babi, kalkun, dan lemon tidak secara umum diterima sebagai uang yang dapat digunakan Mademoiselle Zelie untuk membeli barang. Walau barter lebih dari pada tidak ada perdagangan sama sekali, ia berjalan di bawah kelemahan besar karena pembagian kerja yang rumit tidak mungkin terjadi tanpa penemuan sosial besar dari uang.
            Sejalan dengan perkembangan ekonomi, orang tidak lagi perlu membarter barang seseorang dengan yang lainnya. Sebaliknya merekab menjual barang untuk uang dan kemudian menggunakan uang untuk membeli barang lain. Sekilas ini terlihat memperumit masalah karena meliputi salah satu transaksidengan dua. Jika anda punya apel dan ingin kacang, bukankah anda lebih mudah menukarnya langsung dari pada menjual apel untuk uang dan menggunakan uang untuk kacang ?
            Sebenarnya yang benar justru sebaliknya: dua transaksi uang lebih sederhana daripada satu transaksi barter. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin ingin membeli apel, dan beberapa mungkin ingin menjual kacang. Tetapi hampir tidak mungkin bertemu dengan orang yang keinginannya berkomplementer dengan keinginan anda pada saat yang sama, ingin menjual kacang dan membeli apel. Dalam pepatah ekonomi klasik, dari ebetulan ganda akan keinginan, Jadi dalam barter keduannya tidak dapat bertransaksi langsung, kecuali seorang penjahit yang lapar kebetulan bertemu dengan petani tak berpakaian yang mempunyai mkanan dan ingin berpakaian.
            Masyarakat yang bergadang secara ekstensif tidak bisa mengatasi kelemahan besar barter.Penggunaan alat tukar yang umum, uang, memungkinkan petani membeli celana dari penjahit, yang membeli sepatu dari tukang sepatu, yang membeli kulit dari petani.[2]
            Masing-masing dari kegiatan pertukaran uang memiliki kelebihan dan kekurangan.Ternak tidak dapat dibagi dalam pecahan kecil, bir tidak semakin enak dengan penyimpanan, walau anggur iya. Minyak zaitun merupakan uang cair yang bisa dibagi sekecil apapun dengan mudah tapi repot penanganannya.
            Pada abad ke 19, uang telah terbatas secara eksklusif seperti perak dan emas.Bentuk uang seperti ini punya niali instrinsik berarti mereka mempunyai nilai guna pada diri mereka sendiri.Karena uang memiliki nilai instrinsik, pemerintah tidak perlu menjamin nilainya, dan jumlah uang diatur oleh pasar melalui penawaran dan permintaan perak dan emas.Tetapi uang logam memiliki kelemahan karena sumber yang langka perlu ditambang, terlebih lagi uang, logam dapat menjadi berlebih hanya karena penemuan tambang baru.
            Timbulnya kontrol moneter dari bank sentral telah menghasilkan sistem keuangan yang jauh lebih stabil.Nilai instrinsik uang sekarang adalah niali yang paling tidak penting dari uang.
            Ketika uang perak atau emas berganti ke uang kertas.Inti uang kini berkuak. Uang diinginkan bukan karena dirinya, tetapi karena barang-barang yang akan dibelinya. Kita tidak menginginkan untuk mengkonsumsiuangsecaralangsung,tetapikitamenggunakannyadenganmenggunakannyadenganmembuangnya.Bahkanketikakitamemilihuntukmenyimpan uang, uang menjadi berharga hanya karena kita bisa menggunakannya nanti.
            Penggunaan uang kertas telah tersebar luas karena ia merupakan alat tukar yang mudah digunakan. Uang kertas mudah dibawa dan disimpan.Nilai uang bisa dilindungi dari pemalsuan dengan pembentukan pola gambar yang hati-hati.Fakta bahwa individu tidak bisa secara legal mencetak uang menjaganya tetap langka.Dengan batasan ini, suplai uang menjadi bernilai.Uang bisa membeli barang-barang. Selama orang bisa membayar tagihan mereka dengan uang, selama uang dapat diterima sebagai alat pembayaran, maka ia menjalankan fungsi uang.
            Kebanyakan uang saat ini adalah uang bank deposito atau cek dalam bank atau lembaga keuangan lainnya.Cek diterima untuk menggantikan pembayaran tunai atas banyak barang dan jasa.Pada kenyataannya jika kita hitung nilai dollar total dari transaksi 90% berjalan dengan uang bank sisanya dengan tunai.
            Saat ini terdapat inovasi cepat dalam penggembangan bentuk-bentuk berbeda dari uang.Sebagai contoh beberapa institusi finansial sekarang menghubungkan rekening cek dengan rekening tabungan atau bahkan portofolia saham, memungkinkan pelanggan menggunakan cek berdasarkan nilai saham mereka.Perusahaan-perusahaan sedang membangun cara-cara agar orang menggunakan internet untuk membayar semua tagihan mereka secara elektronis.
            Sekarang kita memasuki pasar uang dan berkonsentrasi pada permintaan saldo riil. Permintaan uang adalah permintaan saldo uang riil (real money balances) karena masyarakat memegang uang berdasarkan apa yang ingin dibeli. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin besar keseimbangan nominal yang harus dipegang seseorang agar dapat membeli sejumlah barang.Jika tingkat harga naik dua kali, maka seorang yang memegang keseimbangan nominal dua kali lebih banyak agar dapat membeli sejumlah barang.
            “Permintaan saldo riil (the demand for real balances) tergantung pada tingkat pendapatan riil dan suku bunga.Tergantung pada tingkat pendapatan riil karena individu memegang uang untuk membayar pembelian, yang kembali tergantung pada pendapatan.Permintaan uang juga tergantung pada biaya memegang uang. Biaya memegang uang adalah keuntungan yang hilang jika memegang uang dibanding memegang aset lain. Semakin tingkat bunga maka semakin besar biaya memegang uang, dan berhubungan dengan itu, semakin kecil uang kas yang dimiliki pada tiap tingkat pendapatan. Individu dapat membuat uang mereka lebih ekonomis ketika suku bungan naik dengan cara mengatur uang yang benar serta membuat transfer dari uang ke obligasi begitu juga uang mereka bertambah. Jika suku bunga sebesar 1 persen, terdapat sedikit keuntungan dari memegang obligasi dibanding uang.Tetapi, ketika suku bunga sebesar 10 persen, adalah berharga usaha-usaha untuk tidak memegang uang lebih dari kebutuhan belanja sehari-hari.[3]
            Uang mempelajari ekuilibrium dalam pasar uang, kita harus menjelaskan bagaimana peranan penawaran uang ditentukan.Kualitas uang nominal, M, dikontro oleh Federal Reserve System di Amerika Serikat. Bank Sentral adalah nama lain dari sejumlah negara, dan tentu berdasarkan sejarahnya kualitas uang nominal ditentukan oleh cadangan emas yang dimiliki atau kekayaan lain.
            Beberapa jenis uang, termasuk kebanyakan deposit bank, diberikan bunga, namun pada tingkat yang lebih rendah dari obligasi. Beberapa bagian pemilikan uang termasuk mata uang tidak mendapat bunga, sehingga secra keseluruhan, uang mendapat bunga lebih sedikit dibanding aset lain. Oleh karenanya terdapat biaya bunga dalam memegang uang.
            Kenaikan suku bunga mengurangi permintaan saldo riil. Agar permintaan saldo riil sama dengan penawaran yang tetap, maka tingkat pendapatan harus naik. Berhubungan dengan itu, ekuilibrium pasar uang berimplikasi bahwa kenaikan suku bunga diikuti oleh kenaikan tingkat pendapatan.Rudiger menyatakan (2004:232) “Kombinasi suku bunga dan tingkat pendapatan dimana permintaan saldo riil sama dengan penawarannya, sepanjang pasar uang berada pada ekuilibrium”.
            Uang begitu luas digunakan sehingga kita kembali berfikir betapa mengagumkannya alat ini.Tak mungkin membayangkan perekonomian modern berjalan tanpa menggunakan uang atau sesuatu semacam itu. Menurut Rudiger (2004:363) “ Dalam mitos perekonomian barter yang tidak terdapat uang, setiap transaksi harus melibatkan pertukaran barang atau jasa pada kedua transaksi”.
            Contoh kesulitan barter sudah jelas. Ekonom yang ingin memotong rambutnya harus mencari tukang cukur yang ingin mendengarkan kuliah ekonomi.Aktor yang menginginkan stelan baju harus mencari penjahit yang ingin menyaksikan pertunjukkan, dan sebagainnya.Tanpa adanya media pertukaran, perekonomian modern tidak dapat berjalan.Uang sebagai media pertukaran, tidak memerlukan lagi persyaratan.
            Fungsi uang adalah sebagai media pertukaran, sebagai media penyimpan nilai, satuan hitung dan standar pembayaran di masa depan. Penyimpanan nilai merupakan aset yang menjaga nilai sepanjang waktu. Maka individu yang memegang penyimpanan nilai dapat menggunakan aset tersebut untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan datang.  Jika suatu aset bukan merupakan penyimpanan nilai, maka tidak bisa digunakan sebagai media pertukaran.Bayangkan jika memakai es krim sebagai uang tanpa adanya kulkas. Akan sulit bagi seorang memberikan barang demi uang (es krim) jika uang tersebut dipastikan akan mencair dalam lima menit. Agar berguna sebagai uang, sebuah aset harus merupakan penyimpanan nilai, dan terdapat fungsi penyimpanan nilai selain uang, seperti obligasi, saham, dan rumah.
            Satuan hitung adalah unit dimana harga dicantumkan dan disimpan.Harga dinyatakan dala dollar dan sen, dan dollar dan sen merupakan unit dimana persediaan uang diukur.Biasanya, unit uang juga merupakan unit perhitungan, tapi tidak esensial.Di banyak negara yang berinflasi tinggi, dollar menjadi unit perhitungan meskipun uang lokal tetap berlaku sebagai media pertukaran.
            Terakhir sebagai standar pembayaran di masa depan, init yang digunakan dalam transaksi jangka panjang, seperti dalam pinjaman. Jumlah yang harus dibayar kembali dalam 5 atau 10 tahun dinyatakan dalam dollar dan sen. Dollar dan sen berperan sebagai standar utang.Sekali lagi, bukanlah hal esensial bahwa standar uang dinyatakan dalam unit uang.Misalkan pembayaran akhir pinjaman bisa dihubungkan dengan pola tingkat harga, alih-alih dalam dollar dan sen yang tetap.Ini dikenal sebagai pinjaman yang indeks.Dua terakhir dari empat fungsi uang, secara berhubungan, merupakan fungsi uang yang biasanya digunakan, bukan yang perlu digunakan.Dan fungsi sebagai storeof value merupakan salah satu yang banyak digunakan aset. Menurut Rudiger (2004:365) poin akhirnya
Uang adalah apapun yang secara umum diterima dalam pertukaran. Di masa dulu amat beragam uang yang digunakan: komoditi sederhana seperti kerang, kemudian logam, selembar kertas yang mempresentasikan klaim terhadap emas atau perak,  selembar kertas yang hanya mengklaim selembar kertas lain, dan kemudian kertas  dan catatan elektronis dalam rekening bank. Betapapun indahnya sebuah  kertas diukir, tetaplah bukan merupakan uang apabila tidak ditehgrima sebagai alat pembayaran. Dan betapa anehnya benda dibuat, jika ia diterima dalam pembayaran merupakan uang. Lantas kemudian terdapat perputaran inheren dalam penerimaan uang. Uang diterima dalam suatu pembayaran hanya karena kepercayaan bahwa uang tersebut akan diterima dalam suatu pembayaran lain.
           
            Uang beredar utamanya terdiri dari deposito di bank yang tidak secara langsung dikontrol the Fed. Pada bagian ini saya mengembangkan detai proses bagaimana uang beredar ditentukan dan khususnya peran the Fed. Konsep kunci untuk memahaminya adalah bagian cadangan perbankan. Dalam dunia dimana uang hanya berupakoin emas dan hanya raja yang memiliki hak mencetak uang koin itu, uanh beredar akan sama dengan koin emas yang dicetak. Kontras dengan masyarakat futuristik yang tak memiliki uangtunai karena semua pembayaran dilakukan lewat transfer elektronik melalui bank dan peraturan menetapkan bank memiliki koin emas senilai 20 persen dari kewajibannya. Dalam kasus ini, uang yang tersedia di masyarakat sebesar lima kali jumlah koin emas. Koin emas tersebut tidak digunakan sebagai uang. Melainkan sebagai “base” yang menyokong deposito yang tersedia didalam sistem perbankan. Uang beredar riil ditentukan lewat perpaduan dua sistem fiksional ini. Rudiger (2004:382)  menerangkan  “ Uang berdaya tinggi terdiri dari uang kartal dan deposito bank pada the Fed”
            Sebagian mata uang yang dipegang masyarakat membentuk sebagian uang yang beredar. Mata uang dalam brangkas bank dan deposito bank pada the Fed digunakan sebagai cadangan penyokong deposito individu dan bisnis pada bank. Kontrol the Fed terhadap uang primer adalah merupakan cara utama bagaimana the Fed menentukan uang beredar. Rudiger (2004:382) menyatakan “Penggandaan uang adalah rasio stok uang dengan stok uang budaya lain”.[4]
            Semakin besar penggandaan uang maka semakin kecil rasio mata uang deposito, yakni maka semakin kecil proporsi stok uang berdaya tinggi yang digunakan sebagai mata uang yang mengubah satu uang berdaya tinggi untuk satu uang dan semakin besar proporsi yang tersedia untuk dicadangkan yang mengubah lebih besar dari satu dibanding satu. Rudiger (2004:383) menyatakan
Pola pembayaran masyarakat menentukan seberapa banyak mata uang dipegang relatif terhadap depositonya. Rasio mata uang deposito dipengaruhi oleh biaya dan kemudahan mendapatkan secara tunai, misalkan jika terdapat mesin tunai didekatnya maka masyarakat rata-rata akan memiliki sedikit uang tunai karena biaya mendapatkannya rendah. Rasio mata uang deposito memiliki pola musiman yang kuat.
            The Fed kadangkala membeli atau menjual valuta asing dalam upaya mempengaruhi nilai tukar.Pembelian dan penjualan valuta asing mempengaruhi uang primer.Pada neraca bahwa apabila bank sentral membeli emas atau valuta asing, terdapat hubungan dengan kenaikan uang berdaya tinggi, seperti halnya the Fed membayar dengan kewajibannya sendiri terhadap emas atau valuta asing yang dibeli.Oleh karenanya operasi pasar valuta asing mempengaruhi uang primer. Rudiger (2004:368) menyatakan “Detil dari tampak hal ini menjadi rumit oleh kenyataan, yang tidak kita bahas disini, bahwa the Fed dan Departemen Keuangan biasanya berkolaborasi menginterverensi alat tukar”.
Selama periode sejak tahun 1950an, tekanan agar the Fed mengontrol suku bungan versus mengontrol uang beredar telah berubah.Awalnya hampir seluruh penekanan dilakukan pada suku bunga sesungguhnya, tidak terjadi hingga 1959 dimana the Fed bahkan mampu dipublikasikan data stok uang. Hingga tahun 1982 tekanan pada target moneter relatif stabil. Sejak itu tekanan bergeser kembali meningkat pada suku bunga dan pendekatan kebijhakan moneter lebih sebagai pilihan kedua.
            Beberapa orang percaya bahwa pertumbuhan uang dan inflasi berhubugan dalam cara yang amat sederhana. Sementara pertumbuhan uang amat penting untuk menjelaskan inflasi, banyak versi cerita yang dapat terjadi.Paling tidak ada kasus di luar situasi normal.Itu adalah pesan dari bagian ini. Selanjutnya di bab ini kita akan membahas hiperinflasi dimana pertumbuhan uang merupakan pemain dominan.





2.3         Jenis-Jenis Uang
            Uang yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari terbagi dalam beberapa jenis.Pembagian ini didasarkan kepada berbagai maksud dan tujuan penggunaannya sesuai dengan keperluan berbagai pihak yang membutuhkan.Jenis-jenis uang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman baik perkembangan nilai intrinsiknya, nominalnya maupun fungsi uang itu sendiri.
Adapun jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut.
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka jenis uang terdiri dari dua macam, yaitu:
1.      Berdasarkan bahan
a.       Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, baik dari almunium, kupronikel, bronze, emas, perak atau perunggu dan bahan lainnya. Biasanya uang yang terbuat dari logam dengan nominal yang kecil. Di Indonesia uang logam terdiri dari pecahan Rp5,- Rp10,- Rp25,- Rp50- Rp100,- Rp500,- Rp1.000,- dan Rp10.000,-
b.      Uang kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya. Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air, tidak mudah robek, atau luntur. Pecahan uang kertas di Indonesia adalah dimulai dari Rp100,- Rp500,- Rp1.000,- Rp5.000,- Rp10.000,- Rp20.000,- Rp50.000,- dan Rp100.000,-.
2.      Berdasarkan nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut, apakah nilai intrinsiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Uang jenis ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
a.       Bernilai penuh (full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis di uang.
b.      Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Sebagai contoh uang yang terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering disebut uang bertanda atau token money. Kadangkala nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung didalamnya.
3.      Berdasarkan Lembaga
Berdasarkan lembaga maksudnya adalah badan atau lembaga yang menerbitkan atau mengeluarkan uang. Jenis uang yang diterbitkan berdasarkan lembaga terdiri dari:
a.       Uang kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam maupun uang kertas.
b.      Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro, traveller cheque, credit card.
Perbedaan nyata dari kedua jenis uang ini adalah sebagai berikut.
a.       Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat, sedangkan uang giral hanya digunakan dan berlaku dikalangan masyarakat tertentu saja.
b.      Nominal dalam uang kartal sudah tertera dan terbatas, sedangkan dalam uang giral harus ditulis lebih dulu sesuai dengan kebutuhan dan nominalnya tidak terbatas.
c.       Uang kartal dijamin oleh pemerintah tertentu, sedangkan uang giral hanya dijamin oleh bank yang mengeluarkan saja.
d.      Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam nominal uang, sedangkan uang giral belum ada kepastian pembayaran, hal itu tergantung dari beberapa hal termasuk lembaga yang mengeluarkannya.
4.      Berdasarkan Kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang.Artinya bisa saja suatu jenis mata uang hanya berlaku dalam satu wilayah tertentu dan tidak berlaku di daerah lainnya atau berlaku diseluruh wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah sebagai berikut:
a.       Uang Lokal, merupakan uang yang berlaku disuatu negara tertentu, seperti Rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
b.      Uang Regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa, yaitu EURO.
c.       Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antar negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional.[5]

2.4         Fungsi Uang
            Pada awalnya fungsi uang hanyalah sebagai alat guna mempelancar pertukaran.Namun, seiring dengan perkembangan zaman fungsi uang pun sudah beralih dari alat tukar ke fungsi yang lebih luas.Uang sekarang ini telah memiliki berbagai fungsi sehingga benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi pengguna uang.Beragamnya fungsi uang berakibat penggunaan uang yang semakin penting dan semakin dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kegiatan masyarakat luas.
            Fungsi-fungsi dari uang secara umum yang ada dewasa ini adalah sebagai berikut:
1.    Alat tukar-menukar
Dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa. Dengan kata lain, uang dapat dilakukan untuk membayar terhadap barang yang akan dibeli atau diterima sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa. Maksudnya penggunaan uang sebagai alat tukar dapat dilakukan terhadap segala jenis barang dan jasa yang ditawarkan.
2.    Satuan hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang dijual atau dibeli.Besar kecilnya nilai yang dijadikan sebagai satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa secara mudah. Dengan adanya uang akan mempermudah keseragaman dalam satuan hitung.
3.    Penimbun kekayaan
Dengan menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbun kekayaan sejumlah uang yang disimpan, karena nilai uang tersebut tidak akan berubah. Uang yang disimpan menjadi kekayaan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening. Menyimpan atau memegang  uang tunai di samping sebagai penimbun kekayaan juga memberikan manfaat lainnya. Memegang uang tunai biasanya memiliki beberapa tujuan seperti untuk memudahkan melakukan transaksi, berjaga-jaga atau melakukan spekulasi. Kemudian dengan menyimpan uang di bank justru akan menambah kekayaan karena akan memperoleh uang jasa barupa bunga.
4.    Standar pencicilan utang
Dengan adanya uang akan mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara angsuran. Begitu pula dengan adanya uang, secara mudah dapat ditentukan berapa basar nilai utang piutang yang harus diterima atau dibayar sekarang atau dimasa yang akan dating.

2.5         Peranan Uang
1.      Uang dan hidup perekonomian
Dalam masyarakat yang masih primitive hamper boleh di katakan belom ada pembagian pekerjaan dalam masyarakat pada tinggat yang lebih maju dimana sudah umum di lakukan tukar menukar, telah mulai Nampak adanya sepesialisasi lapangan pekerjaan artinya bahwa tidak semestinya kebutuhan kebutuhan harus di produksikan oleh masing masing individu dalam masyarakat, sebagaimana halnya terlihat pada masyarakat yang masih primitif. Dengan mulai di terima masyarakat suatu alat sebagai alat mempermudah penukaran, makin terasalah adanya keuntungan mengkhususkan diri untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang terbatas. Dan dengan timbulnya uang telah memungkin kan lebih terlaksananya pembahagian pekerjaan yang amat sempurna seperti terdapat pada saat ini.
Sudah jelas dari semakin terciptanya spesialisasi yang jauh, bahwa hasil produksi semakin berlipat ganda, jika di bandingkan dengan keadaan dimana orang orang masih melakukan pekerjaan yang beraneka macam nya.
Perubahan-perubahan nilai uang bukan saja telah mempengaruhi aktivitas ekonomi , tetapi uang itu pula memberikan peranannya terhadap arah produksi baik karena turunnya nilai uang pada umumnya maupun karena alasan lain. Konsumen akan mengubah arah permintaan terhadap barang-barang ataujasa-jasa yang kiranya masih dalam lingkungan kesanggupan tenaga beli. Dengan ini jelas bahwa baik pun arah produksi maupun arah konsumsi, arah produksi dan konsumsi itu pada umumnya tidak mengalami perunahan-perubahan yang besar

2.      Barter dan penggunaan uang.
Barter adalah perdagangan atas dasar tidak menggunakan uang, melainkan barang yang satu dipertukarkan langsung dengan barang yang lainnya. Pada zaman sekarang jarang orang menukarkan barang.Sekarang orang menjual barang untuk mendapatkan uang kemudian mempergunakan uang yang diperoleh itu untuk membeli barang-barang yang diinginkan.
Bahwa dengan penggunaan uang dalam masyarakat, orang, terutama para produsen, akan berusaha menambah dan memperbaiki alat-alat pemuas kebutuhan manusia. Dengan penggunaan uang orang berlomba-lomba menciptakan hal-hal yang baru, sehingga dengan ciptaan yang baru itu lebih banyak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang beraneka warna keadaan yang demikian tidak sebegitu menonjol, jika masyarakat tidak mempergunakan uang sebagai alat penukar dikalangan masyarakat itu sendiri.

3.      Tingkat-tingkatHidup Perekonomian
Dinegara-negara yang sudah maju perekonomiannya, seperti di Amerika Serikat dan Eropa barat, disamping penggunaan uang yang demikian kepadatan pula penggunaan kredit dalam lalu lintas perekonomian.Apabila suatu masyarakat atau suatu Negara telah menggunakan system kredit disamping penggunaan uang, maka masyarakat yang demikian disebut berada dalam system perekonomian yang menggunakan kredit.Perekonomian semacam ini bias disebut the credit economy.
Dari uraian diatas, dapatlah dibagi-bagi kehidupan perekonomian sebagai berikut :
a.       Perekonomian tukar menukar,
b.      Perekonomian dengan menggunakan uang dan
c.       Perekonomian dengan menggunakan kredit.
Pada yang pertama disifatkan oleh pertukaran dari sesuatu barang ke barang lainnya dengan secara langsung, sedang pada yang kedua disifatkan oleh pertukaran barang/jasa dengan suatu janji untuk membayarnya dengan uang dalam jumlah tertentu dan pada waktu tertentu, dkl, dengan kredit.
System perekonomia diatass disebut juga sebagai tingkat-tingkat perekonomian, tetapi harus diingat bahwa evolusi yang demikian itutidaklah berjalan tingkat demi tingkat sebab dalam the credit economy mungkin masih dijumpai pertukaran barang secara langsung. Demikian juga dalam taraf terakhir bukanlah berarti uang tidak dipergunakan lagi, kredit sendiri adalah penundaan pembayaran uang pada waktu yang akan datang.
Sungguhpun demikian, pembagian seperti itu besar sekali faedahnya, terutamauntuk menentukan sampai dimana sudahkemajuan perekonomian suatu bangsa.Misalnya, penggunaan kredit yang luas dalam seuatu masyarakat, adalah suatu gejala untuk menunjukkan bahwa keadaan perekonomian dalam Negara yang bersangkutan sudah maju.Demikian sebaliknya dalam perekonomian tukar-menukar, menunjukkan bahwa masyarakat yang bersangkutantingkat perekonomiannya masih rendah.Dengan ini nyata, bahwa faedah pembahagin tingkatan-tingkatan tersebut diatas dapat dipergunakan sebagai alat pengukur tingkatan perekonomia sesuatu bangsa.Hal yang demikian itu pula, mempermudah orang untuk memecahkan masalah-masalah yang kedapat dalam perekonomian dalam masyarakat yang bersangkutan.[6]

























DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo,2014.
M.Manullang, Ekonomi Moneter,Jakarta: Yudistira,2006.


[1]Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.( Jakarta: Rajagrafindo,2014).hal.12-14
[2]Ibid.hal 17-20
[5]Ibid.hal.17
[6]M.Manullang, Ekonomi Moneter,(Jakarta: Yudistira,2006).hal.35-39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar