BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Uang
Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang
penting.Dengan adanya uang kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih
lancar.Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan.Uang juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar
hutang.Apakah yang dimaksud dengn uang itu?Setelah membaca uraian diatas, kita
dapat menyimpulkan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas
pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat
penimbun kekayaan.
Pengertian
uang dibagi menjadi dua, yaitu; pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional
dan modern.
1. Pengertian
uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa. Uang seperti ini disebut uang barang.
2. Sedangkan
dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang.[1]
Pengertian uang menurut para ahli;
·
RJ. Thomas mengatakan bahwa uang adalah
suatu benda yang denga mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran
pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya, dan untuk pembyaran utang.
·
Sir Dennis Holme Robertson mengatakan
bahwa uang adalah sesuatu yang dapat diterima dalam pembayaran untuk
mendapatkan barang.
·
A.C Piguo dalam bukunya “The Veil Of
Money” yang dimaksud uang adalah alat tukar.
Untuk
mengetahui lebih dalam tentang uang mari kita lihat penejelasan tentang sejarah
uang.
2.2
Sejarah
Uang
Sebelum uang ditemukan dan digunakan sebagai alat
tukar, perdagangan dilakukan melalui sistem tukar menukar atau barter. Untuk
melakukan barter, dalam sejarahya haruslah memenuhi syarat double coincidence
of wants atau kebutuhan yang timbul bersama sama. Syarat ini tentu saja
mengimplikasikan bahwa kebutuhan haruslah dalam jumlah yang terbatas dan
sedikit saja.
Dengan demikian banyaknya kebutuhan manusia, syarat
ini semakin sulitdipenuhi sehingga mendorong orang untukmenemukan suatu
komoditas yang dapat digunakan masyarakat banyak sebagai alat barter.
Penggunaan alat tukar pengganti barang yang
selanjutnya disebut uang membuat seseorang menjual barang yang dimilikinya
tanpa adanya syarat.Dengan uang yang diperolehnya, orang dapat menukarkan
dengan barang yang mereka butuhkan.Dalam sejarah uang, dijelaskan bahwa uang
pernah dalam bentuk emas dan perak.Keterbatasan kedua logam tersebut menjadi
kelebihannya sehingga harganya tetap stabil dan tinggi, disukai banyak orang
dalam masyarakat serta diterima secara umum serta tidak mudah rusak dan dapat
dipecah menjadi satuan yang lebih kecil.
Pada awal penggunaan emas dan perak sebagai alat
tukar (uang), digunakan dalam bentuk cair.Hal ini cukup merepotkan karena
membutuhkan timbangan.Kemudian, kesulitan tersebut diatasi dengan
diperkenalkannya sistem uang koin atau uang logam.Dalam uang logam tersebut
dicantumkan nilai koin tersebut yang disebut dengan nilai nominal.
Uniknya, dalam sejarah uang, berbeda dengan uang
masa kini. Uang logam seperti emas dan perak memiliki nilai nominal yang sama
dengan nilai intristik.
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami
proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal
pertukaran karena setiap orang berusahamemenuhi kebutuhannya dengan usaha
sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuatpakaian sendiri dari bahan-bahan
yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri. Singkatnya, apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.Perkembangan
selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi
sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Apa yang
dimaksud dengan uang ?Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat
tukar yang diterima umum. Karena uang mempunyai sejarah yang panjang dan menarik, maka kita akan
mulai dengan deskripsi evolusi uang. Samuelson (2004:238) mengungkapkan pengalaman berikut :Beberapa tahun lalu, Mademoiselle
Zeile, seorang penyanyi dari Theatre Lyrique di Paris, melalukan konser di
Society Island. Sebagai pertukaran dari Norma menerima sepertiga dari
pemasukan. Ketika dihitung, bagiannya terdiri dari 3 babi, 23 kalkun, 44 ayam,
5000 kelapa, selain sejumlah ternak dan sayuran ini akan bernilai 4000 franc,
yang berarti jumlah yang banyak untuk pembayaran lima lagu. Tetapi karena di
Society Island uang merupakan barang langka dan karena Mademoiselle tidak dapat
mengkonsumsi bagian yang diterimanya tersebut seorang diri, maka ia perlu untuk
segera memberi makannya dengan buah-buahan tersebut.
Contoh ini menggambarkan barter,
yang meliputi pertukaran barang dengan barang. Pertukaran melalui barter
kontras dengan pertukaran dengan uang karena babi, kalkun, dan lemon tidak
secara umum diterima sebagai uang yang dapat digunakan Mademoiselle Zelie untuk
membeli barang. Walau barter lebih dari pada tidak ada perdagangan sama sekali,
ia berjalan di bawah kelemahan besar karena pembagian kerja yang rumit tidak mungkin
terjadi tanpa penemuan sosial besar dari uang.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi,
orang tidak lagi perlu membarter barang seseorang dengan yang lainnya.
Sebaliknya merekab menjual barang untuk uang dan kemudian menggunakan uang
untuk membeli barang lain. Sekilas ini terlihat memperumit masalah karena
meliputi salah satu transaksidengan dua. Jika anda punya apel dan ingin kacang,
bukankah anda lebih mudah menukarnya langsung dari pada menjual apel untuk uang
dan menggunakan uang untuk kacang ?
Sebenarnya yang benar justru
sebaliknya: dua transaksi uang lebih sederhana daripada satu transaksi barter.
Sebagai contoh, beberapa orang mungkin ingin membeli apel, dan beberapa mungkin
ingin menjual kacang. Tetapi hampir tidak mungkin bertemu dengan orang yang
keinginannya berkomplementer dengan keinginan anda pada saat yang sama, ingin
menjual kacang dan membeli apel. Dalam pepatah ekonomi klasik, dari ebetulan
ganda akan keinginan, Jadi dalam barter keduannya tidak dapat bertransaksi
langsung, kecuali seorang penjahit yang lapar kebetulan bertemu dengan petani
tak berpakaian yang mempunyai mkanan dan ingin berpakaian.
Masyarakat yang bergadang secara
ekstensif tidak bisa mengatasi kelemahan besar barter.Penggunaan alat tukar
yang umum, uang, memungkinkan petani membeli celana dari penjahit, yang membeli
sepatu dari tukang sepatu, yang membeli kulit dari petani.[2]
Masing-masing dari kegiatan
pertukaran uang memiliki kelebihan dan kekurangan.Ternak tidak dapat dibagi
dalam pecahan kecil, bir tidak semakin enak dengan penyimpanan, walau anggur
iya. Minyak zaitun merupakan uang cair yang bisa dibagi sekecil apapun dengan
mudah tapi repot penanganannya.
Pada abad ke 19, uang telah terbatas
secara eksklusif seperti perak dan emas.Bentuk uang seperti ini punya niali
instrinsik berarti mereka mempunyai nilai guna pada diri mereka sendiri.Karena
uang memiliki nilai instrinsik, pemerintah tidak perlu menjamin nilainya, dan
jumlah uang diatur oleh pasar melalui penawaran dan permintaan perak dan
emas.Tetapi uang logam memiliki kelemahan karena sumber yang langka perlu
ditambang, terlebih lagi uang, logam dapat menjadi berlebih hanya karena
penemuan tambang baru.
Timbulnya kontrol moneter dari bank
sentral telah menghasilkan sistem keuangan yang jauh lebih stabil.Nilai
instrinsik uang sekarang adalah niali yang paling tidak penting dari uang.
Ketika uang perak atau emas berganti
ke uang kertas.Inti uang kini berkuak. Uang diinginkan bukan karena dirinya,
tetapi karena barang-barang yang akan dibelinya. Kita tidak menginginkan untuk
mengkonsumsiuangsecaralangsung,tetapikitamenggunakannyadenganmenggunakannyadenganmembuangnya.Bahkanketikakitamemilihuntukmenyimpan
uang, uang menjadi berharga hanya karena kita bisa menggunakannya nanti.
Penggunaan uang kertas telah
tersebar luas karena ia merupakan alat tukar yang mudah digunakan. Uang kertas
mudah dibawa dan disimpan.Nilai uang bisa dilindungi dari pemalsuan dengan
pembentukan pola gambar yang hati-hati.Fakta bahwa individu tidak bisa secara
legal mencetak uang menjaganya tetap langka.Dengan batasan ini, suplai uang
menjadi bernilai.Uang bisa membeli barang-barang. Selama orang bisa membayar
tagihan mereka dengan uang, selama uang dapat diterima sebagai alat pembayaran,
maka ia menjalankan fungsi uang.
Kebanyakan uang saat ini adalah uang
bank deposito atau cek dalam bank atau lembaga keuangan lainnya.Cek diterima
untuk menggantikan pembayaran tunai atas banyak barang dan jasa.Pada
kenyataannya jika kita hitung nilai dollar total dari transaksi 90% berjalan
dengan uang bank sisanya dengan tunai.
Saat ini terdapat inovasi cepat
dalam penggembangan bentuk-bentuk berbeda dari uang.Sebagai contoh beberapa
institusi finansial sekarang menghubungkan rekening cek dengan rekening
tabungan atau bahkan portofolia saham, memungkinkan pelanggan menggunakan cek
berdasarkan nilai saham mereka.Perusahaan-perusahaan sedang membangun cara-cara
agar orang menggunakan internet untuk membayar semua tagihan mereka secara
elektronis.
Sekarang kita memasuki pasar uang
dan berkonsentrasi pada permintaan saldo riil. Permintaan uang adalah
permintaan saldo uang riil (real money
balances) karena masyarakat memegang uang berdasarkan apa yang ingin
dibeli. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin besar keseimbangan nominal
yang harus dipegang seseorang agar dapat membeli sejumlah barang.Jika tingkat
harga naik dua kali, maka seorang yang memegang keseimbangan nominal dua kali
lebih banyak agar dapat membeli sejumlah barang.
“Permintaan saldo riil (the demand for real balances) tergantung
pada tingkat pendapatan riil dan suku bunga.Tergantung pada tingkat pendapatan
riil karena individu memegang uang untuk membayar pembelian, yang kembali
tergantung pada pendapatan.Permintaan uang juga tergantung pada biaya memegang
uang. Biaya memegang uang adalah keuntungan yang hilang jika memegang uang
dibanding memegang aset lain. Semakin tingkat bunga maka semakin besar biaya
memegang uang, dan berhubungan dengan itu, semakin kecil uang kas yang dimiliki
pada tiap tingkat pendapatan. Individu dapat membuat uang mereka lebih ekonomis
ketika suku bungan naik dengan cara mengatur uang yang benar serta membuat
transfer dari uang ke obligasi begitu juga uang mereka bertambah. Jika suku
bunga sebesar 1 persen, terdapat sedikit keuntungan dari memegang obligasi
dibanding uang.Tetapi, ketika suku bunga sebesar 10 persen, adalah berharga
usaha-usaha untuk tidak memegang uang lebih dari kebutuhan belanja sehari-hari.[3]
Uang mempelajari ekuilibrium dalam
pasar uang, kita harus menjelaskan bagaimana peranan penawaran uang
ditentukan.Kualitas uang nominal, M, dikontro oleh Federal Reserve System di Amerika Serikat. Bank Sentral adalah nama lain
dari sejumlah negara, dan tentu berdasarkan sejarahnya kualitas uang nominal
ditentukan oleh cadangan emas yang dimiliki atau kekayaan lain.
Beberapa jenis uang, termasuk
kebanyakan deposit bank, diberikan bunga, namun pada tingkat yang lebih rendah
dari obligasi. Beberapa bagian pemilikan uang termasuk mata uang tidak mendapat
bunga, sehingga secra keseluruhan, uang mendapat bunga lebih sedikit dibanding
aset lain. Oleh karenanya terdapat biaya bunga dalam memegang uang.
Kenaikan suku bunga mengurangi
permintaan saldo riil. Agar permintaan saldo riil sama dengan penawaran yang
tetap, maka tingkat pendapatan harus naik. Berhubungan dengan itu, ekuilibrium
pasar uang berimplikasi bahwa kenaikan suku bunga diikuti oleh kenaikan tingkat
pendapatan.Rudiger menyatakan (2004:232) “Kombinasi suku bunga dan tingkat
pendapatan dimana permintaan saldo riil sama dengan penawarannya, sepanjang
pasar uang berada pada ekuilibrium”.
Uang begitu luas digunakan sehingga
kita kembali berfikir betapa mengagumkannya alat ini.Tak mungkin membayangkan
perekonomian modern berjalan tanpa menggunakan uang atau sesuatu semacam itu.
Menurut Rudiger (2004:363) “ Dalam mitos perekonomian barter yang tidak
terdapat uang, setiap transaksi harus melibatkan pertukaran barang atau jasa
pada kedua transaksi”.
Contoh kesulitan barter sudah jelas.
Ekonom yang ingin memotong rambutnya harus mencari tukang cukur yang ingin
mendengarkan kuliah ekonomi.Aktor yang menginginkan stelan baju harus mencari
penjahit yang ingin menyaksikan pertunjukkan, dan sebagainnya.Tanpa adanya
media pertukaran, perekonomian modern tidak dapat berjalan.Uang sebagai media
pertukaran, tidak memerlukan lagi persyaratan.
Fungsi uang adalah sebagai media
pertukaran, sebagai media penyimpan nilai, satuan hitung dan standar pembayaran
di masa depan. Penyimpanan nilai merupakan aset yang menjaga nilai sepanjang
waktu. Maka individu yang memegang penyimpanan nilai dapat menggunakan aset
tersebut untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan datang. Jika suatu aset bukan merupakan penyimpanan
nilai, maka tidak bisa digunakan sebagai media pertukaran.Bayangkan jika
memakai es krim sebagai uang tanpa adanya kulkas. Akan sulit bagi seorang
memberikan barang demi uang (es krim) jika uang tersebut dipastikan akan
mencair dalam lima menit. Agar berguna sebagai uang, sebuah aset harus
merupakan penyimpanan nilai, dan terdapat fungsi penyimpanan nilai selain uang,
seperti obligasi, saham, dan rumah.
Satuan hitung adalah unit dimana
harga dicantumkan dan disimpan.Harga dinyatakan dala dollar dan sen, dan dollar
dan sen merupakan unit dimana persediaan uang diukur.Biasanya, unit uang juga
merupakan unit perhitungan, tapi tidak esensial.Di banyak negara yang
berinflasi tinggi, dollar menjadi unit perhitungan meskipun uang lokal tetap
berlaku sebagai media pertukaran.
Terakhir sebagai standar pembayaran
di masa depan, init yang digunakan dalam transaksi jangka panjang, seperti
dalam pinjaman. Jumlah yang harus dibayar kembali dalam 5 atau 10 tahun
dinyatakan dalam dollar dan sen. Dollar dan sen berperan sebagai standar
utang.Sekali lagi, bukanlah hal esensial bahwa standar uang dinyatakan dalam
unit uang.Misalkan pembayaran akhir pinjaman bisa dihubungkan dengan pola
tingkat harga, alih-alih dalam dollar dan sen yang tetap.Ini dikenal sebagai
pinjaman yang indeks.Dua terakhir dari empat fungsi uang, secara berhubungan,
merupakan fungsi uang yang biasanya digunakan, bukan yang perlu digunakan.Dan
fungsi sebagai storeof value merupakan
salah satu yang banyak digunakan aset. Menurut Rudiger (2004:365) poin akhirnya
Uang
adalah apapun yang secara umum diterima dalam pertukaran. Di masa dulu amat
beragam uang yang digunakan: komoditi sederhana seperti kerang, kemudian logam,
selembar kertas yang mempresentasikan klaim terhadap emas atau perak, selembar kertas yang hanya mengklaim selembar
kertas lain, dan kemudian kertas dan
catatan elektronis dalam rekening bank. Betapapun indahnya sebuah kertas diukir, tetaplah bukan merupakan uang
apabila tidak ditehgrima sebagai alat pembayaran. Dan betapa anehnya benda
dibuat, jika ia diterima dalam pembayaran merupakan uang. Lantas kemudian
terdapat perputaran inheren dalam penerimaan uang. Uang diterima dalam suatu
pembayaran hanya karena kepercayaan bahwa uang tersebut akan diterima dalam
suatu pembayaran lain.
Uang beredar utamanya terdiri dari
deposito di bank yang tidak secara langsung dikontrol the Fed. Pada bagian ini
saya mengembangkan detai proses bagaimana uang beredar ditentukan dan khususnya
peran the Fed. Konsep kunci untuk memahaminya adalah bagian cadangan perbankan.
Dalam dunia dimana uang hanya berupakoin emas dan hanya raja yang memiliki hak
mencetak uang koin itu, uanh beredar akan sama dengan koin emas yang dicetak.
Kontras dengan masyarakat futuristik yang tak memiliki uangtunai karena semua
pembayaran dilakukan lewat transfer elektronik melalui bank dan peraturan
menetapkan bank memiliki koin emas senilai 20 persen dari kewajibannya. Dalam
kasus ini, uang yang tersedia di masyarakat sebesar lima kali jumlah koin emas.
Koin emas tersebut tidak digunakan sebagai uang. Melainkan sebagai “base” yang menyokong deposito yang
tersedia didalam sistem perbankan. Uang beredar riil ditentukan lewat perpaduan
dua sistem fiksional ini. Rudiger (2004:382)
menerangkan “ Uang berdaya tinggi
terdiri dari uang kartal dan deposito bank pada the Fed”
Sebagian mata uang yang dipegang
masyarakat membentuk sebagian uang yang beredar. Mata uang dalam brangkas bank
dan deposito bank pada the Fed digunakan sebagai cadangan penyokong deposito
individu dan bisnis pada bank. Kontrol the Fed terhadap uang primer adalah
merupakan cara utama bagaimana the Fed menentukan uang beredar. Rudiger
(2004:382) menyatakan “Penggandaan uang adalah rasio stok uang dengan stok uang
budaya lain”.[4]
Semakin besar penggandaan uang maka
semakin kecil rasio mata uang deposito, yakni maka semakin kecil proporsi stok
uang berdaya tinggi yang digunakan sebagai mata uang yang mengubah satu uang
berdaya tinggi untuk satu uang dan semakin besar proporsi yang tersedia untuk
dicadangkan yang mengubah lebih besar dari satu dibanding satu. Rudiger
(2004:383) menyatakan
Pola
pembayaran masyarakat menentukan seberapa banyak mata uang dipegang relatif
terhadap depositonya. Rasio mata uang deposito dipengaruhi oleh biaya dan
kemudahan mendapatkan secara tunai, misalkan jika terdapat mesin tunai
didekatnya maka masyarakat rata-rata akan memiliki sedikit uang tunai karena
biaya mendapatkannya rendah. Rasio mata uang deposito memiliki pola musiman
yang kuat.
The Fed kadangkala membeli atau
menjual valuta asing dalam upaya mempengaruhi nilai tukar.Pembelian dan
penjualan valuta asing mempengaruhi uang primer.Pada neraca bahwa apabila bank
sentral membeli emas atau valuta asing, terdapat hubungan dengan kenaikan uang
berdaya tinggi, seperti halnya the Fed membayar dengan kewajibannya sendiri
terhadap emas atau valuta asing yang dibeli.Oleh karenanya operasi pasar valuta
asing mempengaruhi uang primer. Rudiger (2004:368) menyatakan “Detil dari
tampak hal ini menjadi rumit oleh kenyataan, yang tidak kita bahas disini,
bahwa the Fed dan Departemen Keuangan biasanya berkolaborasi menginterverensi
alat tukar”.
Selama
periode sejak tahun 1950an, tekanan agar the Fed mengontrol suku bungan versus
mengontrol uang beredar telah berubah.Awalnya hampir seluruh penekanan
dilakukan pada suku bunga sesungguhnya, tidak terjadi hingga 1959 dimana the
Fed bahkan mampu dipublikasikan data stok uang. Hingga tahun 1982 tekanan pada
target moneter relatif stabil. Sejak itu tekanan bergeser kembali meningkat
pada suku bunga dan pendekatan kebijhakan moneter lebih sebagai pilihan kedua.
Beberapa orang percaya bahwa
pertumbuhan uang dan inflasi berhubugan dalam cara yang amat sederhana.
Sementara pertumbuhan uang amat penting untuk menjelaskan inflasi, banyak versi
cerita yang dapat terjadi.Paling tidak ada kasus di luar situasi normal.Itu
adalah pesan dari bagian ini. Selanjutnya di bab ini kita akan membahas
hiperinflasi dimana pertumbuhan uang merupakan pemain dominan.
2.3
Jenis-Jenis
Uang
Uang yang
dijadikan sebagai alat untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari terbagi
dalam beberapa jenis.Pembagian ini didasarkan kepada berbagai
maksud dan tujuan penggunaannya sesuai dengan keperluan berbagai pihak yang
membutuhkan.Jenis-jenis uang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman baik
perkembangan nilai intrinsiknya, nominalnya maupun fungsi uang itu sendiri.
Adapun
jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut.
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka
jenis uang terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Berdasarkan bahan
a. Uang
logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, baik dari
almunium, kupronikel, bronze, emas, perak atau perunggu dan bahan lainnya.
Biasanya uang yang terbuat dari logam dengan nominal yang kecil. Di Indonesia
uang logam terdiri dari pecahan Rp5,- Rp10,- Rp25,- Rp50- Rp100,- Rp500,-
Rp1.000,- dan Rp10.000,-
b. Uang
kertas, merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau bahan lainnya.
Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga mudah dibawa
untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang
berkualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air, tidak mudah robek, atau luntur.
Pecahan uang kertas di Indonesia adalah dimulai dari Rp100,- Rp500,- Rp1.000,-
Rp5.000,- Rp10.000,- Rp20.000,- Rp50.000,- dan Rp100.000,-.
2. Berdasarkan nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai
yang terkandung pada uang tersebut, apakah nilai intrinsiknya (bahan uang) atau
nilai nominalnya (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Uang jenis ini
terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
a. Bernilai
penuh (full bodied money), merupakan
uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai contoh uang logam,
dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang
tertulis di uang.
b. Tidak
bernilai penuh (representatif full bodied
money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai
nominalnya. Sebagai contoh uang yang terbuat dari kertas. Uang jenis ini sering
disebut uang bertanda atau token money. Kadangkala nilai
intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung didalamnya.
3. Berdasarkan Lembaga
Berdasarkan lembaga maksudnya
adalah badan atau lembaga yang menerbitkan atau mengeluarkan uang. Jenis uang
yang diterbitkan berdasarkan lembaga terdiri dari:
a. Uang
kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik uang logam
maupun uang kertas.
b. Uang
giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti cek, bilyet giro,
traveller cheque, credit card.
Perbedaan nyata dari kedua jenis
uang ini adalah sebagai berikut.
a. Uang
kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat, sedangkan uang
giral hanya digunakan dan berlaku dikalangan masyarakat tertentu saja.
b. Nominal
dalam uang kartal sudah tertera dan terbatas, sedangkan dalam uang giral harus
ditulis lebih dulu sesuai dengan kebutuhan dan nominalnya tidak terbatas.
c. Uang
kartal dijamin oleh pemerintah tertentu, sedangkan uang giral hanya dijamin
oleh bank yang mengeluarkan saja.
d. Uang
kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam nominal uang,
sedangkan uang giral belum ada kepastian pembayaran, hal itu tergantung dari
beberapa hal termasuk lembaga yang mengeluarkannya.
4. Berdasarkan Kawasan
Uang jenis ini dilihat dari daerah
atau wilayah berlakunya suatu uang.Artinya bisa saja suatu jenis mata uang
hanya berlaku dalam satu wilayah tertentu dan tidak berlaku di daerah lainnya
atau berlaku diseluruh wilayah. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah sebagai
berikut:
a. Uang
Lokal, merupakan uang yang berlaku disuatu negara tertentu, seperti Rupiah di
Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
b. Uang
Regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari
uang lokal seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa,
yaitu EURO.
c. Uang
Internasional, merupakan uang yang berlaku antar negara seperti US Dollar dan
menjadi standar pembayaran internasional.[5]
2.4
Fungsi
Uang
Pada awalnya
fungsi uang hanyalah sebagai alat guna mempelancar pertukaran.Namun, seiring
dengan perkembangan zaman fungsi uang pun sudah beralih dari alat tukar ke
fungsi yang lebih luas.Uang sekarang ini telah memiliki berbagai fungsi
sehingga benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi pengguna uang.Beragamnya
fungsi uang berakibat penggunaan uang yang semakin penting dan semakin
dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kegiatan masyarakat luas.
Fungsi-fungsi dari
uang secara umum yang ada dewasa ini adalah sebagai berikut:
1. Alat tukar-menukar
Dalam
hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang
maupun jasa. Dengan kata lain, uang dapat dilakukan untuk membayar terhadap
barang yang akan dibeli atau diterima sebagai akibat dari penjualan
barang dan jasa. Maksudnya penggunaan uang sebagai alat tukar dapat dilakukan
terhadap segala jenis barang dan jasa yang ditawarkan.
2. Satuan hitung
Fungsi
uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang dijual
atau dibeli.Besar kecilnya nilai yang dijadikan sebagai satuan hitung dalam
menentukan harga barang dan jasa secara mudah. Dengan adanya uang akan
mempermudah keseragaman dalam satuan hitung.
3. Penimbun kekayaan
Dengan
menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbun kekayaan sejumlah uang yang
disimpan, karena nilai uang tersebut tidak akan berubah. Uang yang disimpan
menjadi kekayaan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di bank dalam
bentuk rekening. Menyimpan atau memegang
uang tunai di samping sebagai penimbun kekayaan juga memberikan manfaat
lainnya. Memegang uang tunai biasanya memiliki beberapa tujuan seperti untuk
memudahkan melakukan transaksi, berjaga-jaga atau melakukan spekulasi. Kemudian
dengan menyimpan uang di bank justru akan menambah kekayaan karena akan
memperoleh uang jasa barupa bunga.
4. Standar pencicilan utang
Dengan
adanya uang akan mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang secara
tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara angsuran. Begitu pula dengan
adanya uang, secara mudah dapat ditentukan berapa basar nilai utang piutang
yang harus diterima atau dibayar sekarang atau dimasa yang akan dating.
2.5
Peranan Uang
1.
Uang dan hidup perekonomian
Dalam masyarakat yang masih
primitive hamper boleh di katakan belom ada pembagian pekerjaan dalam
masyarakat pada tinggat yang lebih maju dimana sudah umum di lakukan tukar
menukar, telah mulai Nampak adanya sepesialisasi lapangan pekerjaan artinya
bahwa tidak semestinya kebutuhan kebutuhan harus di produksikan oleh masing
masing individu dalam masyarakat, sebagaimana halnya terlihat pada masyarakat
yang masih primitif. Dengan mulai di terima masyarakat suatu alat sebagai alat
mempermudah penukaran, makin terasalah adanya keuntungan mengkhususkan diri
untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang terbatas. Dan dengan timbulnya uang
telah memungkin kan lebih terlaksananya pembahagian pekerjaan yang amat
sempurna seperti terdapat pada saat ini.
Sudah jelas dari semakin terciptanya
spesialisasi yang jauh, bahwa hasil produksi semakin berlipat ganda, jika di
bandingkan dengan keadaan dimana orang orang masih melakukan pekerjaan yang
beraneka macam nya.
Perubahan-perubahan nilai uang bukan
saja telah mempengaruhi aktivitas ekonomi , tetapi uang itu pula memberikan
peranannya terhadap arah produksi baik karena turunnya nilai uang pada umumnya
maupun karena alasan lain. Konsumen akan mengubah arah permintaan terhadap
barang-barang ataujasa-jasa yang kiranya masih dalam lingkungan kesanggupan
tenaga beli. Dengan ini jelas bahwa baik pun arah produksi maupun arah
konsumsi, arah produksi dan konsumsi itu pada umumnya tidak mengalami
perunahan-perubahan yang besar
2.
Barter dan penggunaan uang.
Barter adalah perdagangan atas dasar
tidak menggunakan uang, melainkan barang yang satu dipertukarkan langsung
dengan barang yang lainnya. Pada zaman sekarang jarang orang menukarkan
barang.Sekarang orang menjual barang untuk mendapatkan uang kemudian
mempergunakan uang yang diperoleh itu untuk membeli barang-barang yang
diinginkan.
Bahwa dengan penggunaan uang dalam
masyarakat, orang, terutama para produsen, akan berusaha menambah dan
memperbaiki alat-alat pemuas kebutuhan manusia. Dengan penggunaan uang orang
berlomba-lomba menciptakan hal-hal yang baru, sehingga dengan ciptaan yang baru
itu lebih banyak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang beraneka warna keadaan
yang demikian tidak sebegitu menonjol, jika masyarakat tidak mempergunakan uang
sebagai alat penukar dikalangan masyarakat itu sendiri.
3.
Tingkat-tingkatHidup
Perekonomian
Dinegara-negara yang sudah maju
perekonomiannya, seperti di Amerika Serikat dan Eropa barat, disamping
penggunaan uang yang demikian kepadatan pula penggunaan kredit dalam lalu
lintas perekonomian.Apabila suatu masyarakat atau suatu Negara telah
menggunakan system kredit disamping penggunaan uang, maka masyarakat yang
demikian disebut berada dalam system perekonomian yang menggunakan
kredit.Perekonomian semacam ini bias disebut the credit economy.
Dari
uraian diatas, dapatlah dibagi-bagi kehidupan perekonomian sebagai berikut :
a. Perekonomian tukar menukar,
b. Perekonomian dengan menggunakan uang
dan
c. Perekonomian dengan menggunakan
kredit.
Pada yang
pertama disifatkan oleh pertukaran dari sesuatu barang ke barang lainnya dengan
secara langsung, sedang pada yang kedua disifatkan oleh pertukaran barang/jasa
dengan suatu janji untuk membayarnya dengan uang dalam jumlah tertentu dan pada
waktu tertentu, dkl, dengan kredit.
System
perekonomia diatass disebut juga sebagai tingkat-tingkat perekonomian, tetapi
harus diingat bahwa evolusi yang demikian itutidaklah berjalan tingkat demi
tingkat sebab dalam the credit economy mungkin masih dijumpai pertukaran barang
secara langsung. Demikian juga dalam taraf terakhir bukanlah berarti uang tidak
dipergunakan lagi, kredit sendiri adalah penundaan pembayaran uang pada waktu
yang akan datang.
Sungguhpun
demikian, pembagian seperti itu besar sekali faedahnya, terutamauntuk
menentukan sampai dimana sudahkemajuan perekonomian suatu bangsa.Misalnya,
penggunaan kredit yang luas dalam seuatu masyarakat, adalah suatu gejala untuk
menunjukkan bahwa keadaan perekonomian dalam Negara yang bersangkutan sudah
maju.Demikian sebaliknya dalam perekonomian tukar-menukar, menunjukkan bahwa
masyarakat yang bersangkutantingkat perekonomiannya masih rendah.Dengan ini
nyata, bahwa faedah pembahagin tingkatan-tingkatan tersebut diatas dapat
dipergunakan sebagai alat pengukur tingkatan perekonomia sesuatu bangsa.Hal
yang demikian itu pula, mempermudah orang untuk memecahkan masalah-masalah yang
kedapat dalam perekonomian dalam masyarakat yang bersangkutan.[6]
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Jakarta: Rajagrafindo,2014.
M.Manullang, Ekonomi Moneter,Jakarta: Yudistira,2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar